Wisata Pagilaran Menikmati Kebun Teh yang Super Sejuk

Agrowisata Pagilaran merupakan Wisata unggulan di Kabupaten Batang dengan ciri khas Kebun teh yang sangat luas juga sejuk. Tidak hanya menyajikan pemandangan perkebunan teh yang hijau dengan udara yang sejuk, wisata Kebun Teh Pagilaran juga memberikan spot foto menarik. Bagi Anda yang hendak berkunjung di wisata Kebun Teh Pagilaran jangan lupa untuk berfoto di spot-spot foto yang tentunya Instagramable. Dengan luas 1.130 hektare, Kebun Teh Pagilaran berada di atas 600-1.600 meter di atas permukaan laut. Tidak heran, suhu sekitar 16 derajat "menggigit" KompasTravel saat pagi hari menjelang matahari terbit.

Wisata Kebun Teh Pagilaran Photo Wisata Kebun Teh Pagilaran Batang By Instagram @jelajah_pagilaran

Fasilitas Wisata Kebun Teh Pagilaran Batang

  • Melihat proses pembuatan teh mulai dari pemetikan, pengolahan sampai pengepakan di pabrik
  • Anda dapat menikmati paket tea walk bersama instansi, sekolah, organisasi ataupun perusahaan anda, dengan berolah raga santai sambil menghirup udara sejuk dan segar
  • Menikmati matahari terbit dan tenggelam di cakrawala
  • Lingkungan pertamanan yang sehat, alami dan segar, jauh dari kebisingan dan polusi. Suhu kebun 15 0 - 18 0 C pada malam hari, 21 0 - 25 0 C pada siang hari.
  • Air terjun/Curung Binorong dan Curung Kembar, dengan pemandangan di sekitarnya yang indah dan alami, dan hamparan kebun teh dan kebun cengkeh sepanjang lereng pegunungan
  • Obyek peninggalan sejarah seperti rumah peninggalan Belanda, Kopel, Kerata Gantung, Bak Air Sijegang dll.
  • Menikmati Tanaman Bunga Krisan dengan berbagia aneka Warna
  • Gardu Pandang tempat Selfie
  • Dermaga Cinta
  • Tempat Parkir yang sangat luas
  • dan masih banyak lagi jika penasaran cek sendiri aja

Lokasi Kebun Teh Pagilaran Batang

Lokasi wisata Kebun Teh Pagilaran Batang berada di Kec Blado yang letaknya paling selatan dari Kabupaten Batang. Anda bisa menuju ke kawasan wisata ini dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum dengan waktu tempuh sekitar 1 jam dari pusat kota Batang.

Koleksi Foto Wisata Kebun Teh Pagilaran Batang

Wisata Kebun Teh Pagilaran Photo Wisata Kebun Teh Pagilaran Batang By Instagram @riznapeksy

Wisata Kebun Teh Pagilaran Photo Wisata Kebun Teh Pagilaran Batang By Instagram @wan_fame30

Wisata Kebun Teh Pagilaran Photo Wisata Kebun Teh Pagilaran Batang By Instagram @arum_fandana

Wisata Kebun Teh Pagilaran Photo Wisata Kebun Teh Pagilaran Batang By Instagram @arum_fandana

Wisata Kebun Teh Pagilaran Photo Wisata Kebun Teh Pagilaran Batang By Instagram @azkanabhann

Wisata Kebun Teh Pagilaran
Photo Wisata Kebun Teh Pagilaran Batang By Instagram @sheeerrinz

Wisata Kebun Teh Pagilaran
Photo Wisata Kebun Teh Pagilaran Batang By Instagram @sheeerrinz

Wisata Kebun Teh Pagilaran Photo Wisata Kebun Teh Pagilaran Batang By Instagram @maharani_des

Wisata Kebun Teh Pagilaran Photo Wisata Kebun Teh Pagilaran Batang By Instagram @faza.ghilman

Wisata Kebun Teh Pagilaran Photo Wisata Kebun Teh Pagilaran Batang By Instagram @jelajah_pagilaran

Wisata Kebun Teh Pagilaran Photo Wisata Kebun Teh Pagilaran Batang By Instagram @isneiningsih2107

Wisata Kebun Teh Pagilaran Photo Wisata Kebun Teh Pagilaran Batang By Instagram @jelajah_pagilaran

Pabrik Teh Pagilaran

Rute ke Kebun Teh Pagilaran Batang

Terdapat sejumlah rute yang dapat Anda tempuh untuk menuju ke Kebun Teh Pagilaran Batang. Rute paling mudah adalah bila Anda datang dari arah Semarang, langsung menuju ke Alun-alun Limpung terletak di daerah Banyuputih.

Selanjutnya arahkan kendaraan ke Selatan, tepatnya ke Jalan Raya Limpung – Bawang. Kemudian lanjutkan perjalanan hingga ke Jalan Raya Reban – Limpung yang berjarak sekitar 5,5 kilometer, lalu belok kiri, dan ikuti jalan tersebut sejauh 4,6 kilometer hingga tiba di area Kebun Teh Pagilaran Batang.

Dari Alun-alun Limpung hingga ke Kebun Teh Pagilaran berjarak sekitar 15 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 35 menit bila Anda melakukan perjalanan dengan kendaraan pribadi tanpa terhambat kemacetan.

Papan penunjuk arah menuju ke Pagilaran banyak tersedia di sejumlah bagian dan sudut jalan. Silahkan ikuti papan petunjuk tersebut agar memudahkan Anda untuk sampai ke tujuan dengan selamat.

Sejarah Singkat Pagilaran

Tahun 1840, seorang Belanda bernama E. Blink membuka tanah hutan di daerah Pagilaran kemudian ditanami dengan tanaman kina dan kopi. Ternyata hasil yang diperoleh kurang menggembirakan dan diganti menjadi perkebunan teh.

Tahun 1899 setelah mengalami sedikit perkembangan, perkebunan tersebut diambil alih oleh Maskapai Belanda yang berkedudukan di Semarang dan berkembang pesat.

Tapi tahun 1920 terjadi kebakaran dan usahanya berhenti total. Akhirnya pada tahun 1922 perkebunan teh ini dibeli oleh bangsa Inggris yang kemudian diadakan perbaikan kembali.

Tahun 1928, Perkebunan Pagilaran digabungkan dengan P & T Lands (Pemanukan dan Tiiasem).

Pada masa penggabungan ini dimulailah pembangunan sarana kabel ban untuk mempermudah pengangkutan pucuk teh dari kebun ke pabrik pengolahan teh. Sarana kabel ban ini akan diaktifkan kembali oleh manajemen Pagilaran karena bisa menjadi daya tarik wisata.

Oleh karena Inggris kalah dengan Jepang dalam perang Asia Timur Raya maka perkebunan dikuasai oleh Jepang dan tanaman perkebunan diganti dengan tanaman pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan tentara Jepang dalam perang Dunia II.

Tidak lama setelah Hirosima dan Nagasaki dibom oleh Amerika dan Jepang kalah perang, Inggris pun kembali mengambil alih pabrik dan melakukan kembali pembenahan dan pembangunan aset-aset pabrik. Mulai infrastruktur, alat produksi, rumah-rumah dibenahi, ungkap Rahmat.

Kebun sempat dikuasai oleh bangsa Inggris lagi hingga 1949 namun akhirnya setelah Kemerdekaan RI, Melalui Surat Keputusan Menteri PTIP, Prof. Ir. Toyib Hadiwijaya perkebunan diserahkan kepada Universitas Gadjah Mada untuk dijadikan sarana pendidikan dan penelitian mahasiswa.

Selanjutnya nama perusahaan diganti dengan Perusahaan negara (PN) Pagilaran dengan luas lahan lebih dari 1000 ha, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada harus mengelolanya sebagai entitas usaha yang produktif dan tidak boleh merugi.

Hal ini membawa kepada pilihan untuk tetap mengelolanya sebagai aset komersial yang produktif dan dikelola oleh PT. Pagilaran. Selanjutnya kebun Pagilaran dikelola dengan visi dan misi untuk mendukung tidak saja dharma pendidikan dan penelitian, namun juga pengabdian yang nyata terhadap masyarakat pelaku usaha perkebunan.

Seiring dengan proses tersebut Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada melalui PT. Pagilaran juga memperoleh Hak Guna Usaha lain seluas 208 ha di Segayung Utara, Kabupaten Batang Jawa Tengah untuk kemudian dikembangkan sebagai perkebunan kakao.

Status PN diganti menjadi PT Perkebunan Perindustrian Perdagangan dan Konsultasi PT Pagilaran dan selanjutnya mendapatan surat penugasan dari menteri Pertanian Prof. Sumantri Sastrosudiarjo No. KB.340/97/mentan/II/1985 untuk menjadi Perusahaan Inti Rakyat (PIR) Jawa Tengah seluas 4700 ha yang tersebar di Kabupaten Batang, Banjarnegara, dan Pakalongan

Hal ini di dukung oleh SK dari Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah Nomor: 525/05/740 yang prinsipnya mendukung keberhasilan pembangunan pertanian di Jawa Tangah.

Pada 29 September 2016, Yayasan Fakultas Pertanian UGM (Fapertagama) menghibahkan saham PT Pagilaran kepada UGM resmi dikelola oleh UGM secara penuh, bukan hanya Fakultas Pertanian saja, tapi juga sebagai Hak Guna Usaha lahan Perhutani.

Selain untuk dikelola sebagai teaching industry bagi civitas akademika UGM, hibah aset ini ditujukan untuk mendukung Tridharma Perguruan Tinggi yang meliputi kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel